Wednesday, February 5, 2014

Practice Makes Perfect


"Ih Ifan kok solatnya cepet banget? Baca apaan aja hayo masih inget ngga? 
"Ih Mbatia, Ifan kan udah hafal bacaannya, jadinya bisa cepet."

Percakapan suatu siang yang agak kocak antara aku sama Ifan -yang baru kusadari terdapat sebuah kesalahan besar didalamnya (soalnya abis itu kita malah main tampol-tampolan karena kebodohan argumen Ifan)-.

Coba kita awali dengan analisa..

Sejak kapan durasi solat bisa jadi lebih cepet cuma karena alasan "udah hafal"?

Bener sih kalo diartikan sebagai 'orang yang masih terbata-bata' vs. 'orang yang sudah pro'. Tapi ngga sengebut kayak kebelet pipis tapi dipaksa solat toh?

Dan aku beneran jadi penasaran; sejak kapan ya kita mendefinisikan solat bisa lebih dihemat durasinya dengan cara mempercepat bacaan? Dan siapa yang mikir kayak gitu pertama kali? (siapa tau gitu ada pelopor 'geng shalat cepet').

Padahal kalo dilihat dari rukun shalat, jelas disebut 'shalat dengan tu'maninah', atau 'tenang, dan tidak terburu-buru', tenang dan menghayati setiap bacaan dalam shalat (ini  dia alasan penting kenapa kita ngga cuma perlu ngafalin bacaan shalat, tapi juga arti dan tafsir perkatanya), dan yang paling seru: kondisi yang tenang dan fokus memudahkan kita untuk terkoneksi dengan Allah, alias mendapati fase khusyu'; sebuah kondisi dimana kita bisa sangat merasakan kalo kita lagi 'ngobrol' sama Allah. Asik kaan :D

Dan kalau jadi muncul pertanyaan:

"Harus banget tu'maninah ya? Gue males solat lama-lama."

Menurutku jawaban yang paling tepat adalah ini:

"Selama ini kamu menjalani rutinitas shalat, tujuannya apa?"
--

Terinspirasi dari obrolan sehari-hari dengan Ifan
Tulisan mengenai Tuntunan Shalat disini
Dan jawaban yang cukup menarik mengenai arti tu'maninah disini

PS:
Yuk terus semangat mempelajari makna dari setiap ibadah yang kita lakukan, biar kualitasnya juga meningkat :)

No comments:

Post a Comment