Friday, January 17, 2014

"Watchout! I'm a high-maintenance woman."

High Maintenance oleh Stephen Hansen, 2003
(sumber: http://hellaheaven-ana.blogspot.com/2011/01/george-segal-and-stephen-hansen-on.html)
Akhir-akhir banyak kejadian yang bikin mikir banget. Ya ternyata usia 20-an itu sesuatu sekali ya. Penuh pemikiran~
Oke lanjut.

Salah satu yang menarik adalah ini: high-maintenance woman, wanita berkebutuhan khusus (khususnya berbiaya tinggi). Jadi ceritanya beberapa hari yang lalu aku berdiskusi seru tentang perempuan dan kesukaannya akan berbelanja dan perawatan diri (ya, sesuatu yang sangat tidak bisa dipungkiri) dan kekhawatiran kita mengenai "gue harus cari suami yang kayak gimana, supaya bisa memenuhi kebutuhan belanja, perawatan diri, dan selera hidup gue?", hingga keluarlah kalimat "high-maintenance woman."

Masalah yang cukup pelik ya.

Terus gimana dong solusinya?

Mari coba kita urutkan kemungkinan-kemungkinan yang terpikirkan.

1. Menikah dengan orang yang sudah kaya.
2. Menikah dengan orang cerdas/pekerja keras yang berpotensi kaya.
3. Menikah dengan orang yang berasal dari keluarga kaya.
4. Menikah dengan ... (silahkan dilanjutkan)

Kemudian coba kita analisa setiap kemungkinan tersebut:

1. Apa yang menjamin dia akan kaya dan terus kaya, sehingga mampu membiayai kita?
2. Apa yang menjamin kita diinginkan mereka, setelah tahu tujuan kita?
3. Apa yang menjamin ... (silahkan dilanjutkan)

--

Sebuah postingan yang pernah nge-hits (bagi aku) di tahun 2012 yang bercerita mengenai pertanyaan seorang wanita yang mencari lelaki kaya untuk menikah dengannya (sila baca disini) membuatku berpikir:
Jika benar parameter bahagia kita hanya berbicara mengenai materi, itu sangat.. Keterlaluan?
Dan pada akhirnya aku bisa setuju dengan perkataan Bang Tere:
"Anak cewek itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin, dan sifat yang lebih mendasar lainnya. Kalau cuma imut, lucu, menggemaskan, warna-warni, saya rasa boneka barbie juga punya sifat artifisial seperti itu. Jadilah anak cewek yang mandiri, punya cita-cita, dan bisa diandalkan." —Tere Liye
Yuk, mari jadi wanita hebat; yang melihat bahagia tak sekedar soal harta, yang memahami bahagia tidak sekedar dari kilau materi.

Terinspirasi dari fenomena wanita muda hari ini, obrolan pusjur, postingan Kaskus dan Bang Tere

3 comments:

  1. kikikik.... kayaknya aku tau nih...aku juga langsung berpikir hal yang sama fath :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah ame pasti kamu mencuri dengar deh, dasar wiradha tukang gocip

      Delete