Tuesday, October 23, 2018

Bolu Ternikmat

Kepadanya, yang dulu pernah sangat aku benci dan aku hindari kehadirannya.


Halo,
Semoga engkau sehat selalu.

Hari ini aku ingin bercerita tentang rasaku akan hadirmu. Memasuki tahun ke 26 usiaku, rasa-rasanya aku seperti baru mengenalmu, terasa tidak banyak.

Entah karena kita saling sibuk, atau memang aku yang menolak untuk mengenal dan menerimamu.

Entahlah.

Halo,
Haru ini aku banyak sekali membicarakanmu, standarmu, aturanmu dan banyak lainnya.

Jujur, aku selama ini seringkali berberat hati mengerjakan apa yang kamu perintahkan, apa yang kamu nasehatkan.

Aku, dengan ego terlapis logika, akan selalu berusaha keras menolakmu, akan berusaha keras menyalahimu atas takdir tidaksempurnanya hidupku.

Hingga kemarin.
Allah yang Maha Baik berbicara kepadaku lewat dirinya.

Menembus, menyingkap semua ego yang selama ini kupastikan kokoh berdiri diantara aku dan kau.

Aku baru tersadar, selama ini,

Aku selalu fokus dengan kurangmu.

Tanpa membuka lebar mataku atas lebihmu.

Yang aku sadari, jauh lebih;

Melebihi kurangmu.

Atau mungkin bisa dibalik: kelebihanmu menutupi kurangmu.

Aku baru tersadar dengan fakta-fakta yang kau rahasiakan selama ini; ibadah-ibadahmu, amalanmu, concernmu selama ini,

Kau itu bagaikan; mahasiswa paling ambisius yang ngga cuma ngejar cumlaude, tapi ingin lulus dengan pujian; high distinction,

Ketika dunia ramai menghias bolu dengan topping, engkau bagaikan bolu polos tanpa topping,

Tapi kau tahu betul bahwa setiap bahan yang kau campurkan, adalah bahan dengan kualitas terbaik yg bisa kau dapatkan,

Dan proses serta teknik masak terbaik yang bisa dilakukan; sehingga bolu polos pun terasa senikmat tart,

Ketika orang lain sibuk beraya ulangtahun dan pesta lainnya; engkau justru sibuk menghindari yang kau tak yakini itu benar,

Ketika orang lain tenang menganggap semua hidangan indonesia halal; engkau justru sibuk memilah dan memilih mana yang sebenar halal,

Ketika orang lain mengumpul harta dari gaji puluhan tahun bekerja; engkau justru hingga kesulitan membagi penghasilanmu untuk biaya sekolah si bungsu, karena engkau, yg kutahu, sedang menabung pahala dengan membantu 2 keluarga janda beranak banyak,

Dan lainnya,

Dan lainnya.

Sungguh,

Engkau benar-benar contoh muslim yang sangat baik.

Ketika yang lain hanya berhati-hati, engkau sangat.

Ketika yang lain terlena, engkau menolak.

Keberanianmu,
Konsistensimu,
Daya tahanmu,
Ketekunanmu,
Ambisimu;

Ya Allah, rabbigfirli, warhamhuma kama rabba yaana soghiro..

Sungguh,
Engkau bolu polos ternikmat, dimataku, dan insya Allah dimataNya.

Semoga aku bisa cepat menyerap semua kehebatanmu,

Amin.

No comments:

Post a Comment