Ya Allah,
kenapa dekapMu terasa begitu nyata?
Satu
Demi satu.
Kaget,
Aku malu!
Ketika aku sudah hampir benar-benar putus asa dan terlupa
Tapi Kau bisa-bisanya iseng sekali menyapa
Dan ketika aku baru saja menoleh
Tapi Kau bahkan sudah berlari!;
Mengejar! Menghambur ke arahku
Memelukku sangat erat.
Ya Allah,
Sungguh;
Terima kasih.
Aku sangat rindu rasa ini.
—
Ketika akal menyampaikan simpul kepada hati,
Dan hati memohon ilhamMu
No comments:
Post a Comment