Monday, July 17, 2017

Dua Tahun Ngarsitek: Faktanya, Ngarepnya, dan Hikmahnya


Halo fathiyah, bagaimana rasanya hampir dua tahun mencoba mencelupkan kaki (dan seluruh badan hingga tenggelam dan akhirnya belajar berenang) di dunia arsitektur yang nyata ini?

Jawabannya: SERU SEKALI!

Kenapa?
Sebab, memasuki dunia kerja itu bagaikan memasuki galaksi baru yang ngga secuilpun ilmunya ada di bangku kuliah. Dari yang selama 5 tahun diajarinnya segumpal pallasmaa, silaban hingga affordance dan top-down dan free-form dan lainnya, kini jauuuuuhh berbeda. Beda fokus, namun menariknya; sama menyenangkannya meski kaget gimana gitchu awalnya.

Kalo boleh jujur, jaman kuliah itu sangat abstrak dalam mendefinisikan arsitektur. Mungkin karena jenis kuliahnya yang banyak mengulas teori desain daripada ngasah praktik-oriented.

Lalu, apa ngarepnya?
Aku sangat ngarep bisa terus tenggelam supaya bisa terus belajar renang. Kalo bisa sampe menguasai gaya batu dua hari ngga nongol dari air. Kalo bisa.

Kalo hikmahnya?
Berhubung pressure makes a diamond, jadi hikmahnya itu. Hahaha ini kalimat apa. Hikmahnya ada banyak sekali, meski aku masih jadi remah-remah karbon, tapi atleast ada beberapa sensitivitas dan feeling arsitektural dan desain yang naik level. Alhamdulillah yah.


Koleksi fotonya udah beda.
Yang ini lagi naik mobil tapi: "Wah fasad gedung seberang jalan ok juga"

Kalo yang ini: foto pembangunan basement di tendean.
Dulu ngeliat proyek ya yaudah, sekarang udah ada kemajuan: ngeliat proyek maju bagaikan melihat anak tumbuh :"D
Dan yang terakhir: galeri foto di hp penuh sama foto-foto comotan dari instagram/pinterest.
Dan tips terbaiknya: jangan nyari idea ketika butuh dan jangan nyari shape tanpa initial idea yang jelas.