Thursday, June 5, 2014

Speak Before Think.

Beberapa waktu yang lalu, sempet asal ngetwit sebuah pertanyaan yang menurut temen-temenku "sensitif" dan "menyinggung".

Entah, padahal pertanyaan yang kulontarkan hanya bicara tentang kenapa agama A bilang begini tapi agama B kok ngga begitu. Asumsi awalku aku akan mendapat jawabannya secara jelas (kenapa dua hal itu berbeda). Tapi ternyata, jawaban pertama yang didapat lebih ke nada "kamu menyinggung agama saya" dan "ini soal sensitif, fath".

Maaf kalo dari lahir fathiyah selalu terlihat ofensif dan agak bego karena terlihat ngga pake mikir kalo mau ngomong. Maaf juga kalo fathiyah ngga sadar twitter atau media sosial apapun itu penuh dengan manusia dengan berbagai tingkat kesensitifannya.

Tapi boleh ngga sih mikir begini?

Pun kalo pertanyaannya ofensif, kenapa harus tersinggung? Toh kalo bener tinggal diiyain, kalo salah tinggal disanggah.

---

Ya.. Entah sampai kapan suku agama ras akan terus menjadi isu yang sensitif.
Tapi entah sampai kapan juga, kita akan terus terbodohi oleh hal tersebut.